KOLABORASI MASYARAKAT DIGITAL(Pertemuan I)
Ass. wr. wb. Anak-anakku sahabat Informatika yang hebat, untuk pertemuan kali ini kita akan membahas tentang Kolabirasi Masyarakat digital. Seiring dengan perkembangan jaman teknologi makin pesat, dimana-mana dapat kita lihat setiap orang sudah menggunakan perangkat teknologi (gawai/hp) dalam kehidupan sehari-hari. Perangkat teknologi bukan saja untuk mengikuti gaya hidup atau trend, namun sudah merupakan suatu kebutuhan
Perkembangan
Teknologi dan Masalah Sosial
Teknologi berkembang begitu cepat dan pesat semenjak ditemukannya mesin dan komputer. Berkembangnya teknologi tersebut juga menuntut kita untuk selalu mengikutinya. Inovasi baru yang telah atau sedang dikembangkan memiliki tujuan utama untuk mempermudah manusia melakukan suatu pekerjaan. Zaman dahulu orang mengirimkan kabar melalui surat, namun sekarang dapat digantikan dengan email atau lanyanan pesan singkat seperti whatsapp, facebook messenger, dan lain lain. Selain itu, infomasi bisa didapat dengan mudah dan penyebarannya cepat. Jadi, setiap orang tidak akan ketinggalan informasi terkini ( UP to date ). Era digital menggunakan konsep paperless. Paperless merupakan metode dimana dokumen dan data data yang memungkinkan untuk dibuat digital akan di ubah dan disimpan ke penyimpanan digital. Buku yang dicetak di kertas pun mulai di ubah menjadi e-book. Selain itu, terdapat juga pembelajaran online yang memungkinkan untuk belajar tanpa tatap muka langsung dengan Guru.
Berdasarkan data
statistik dari Hootsuite dan We Are Social, jumlah populasi di indonesia adalah
lebih dari 268 juta masyarakat. Masyarakat yang terdaftar menggunakan kartu SIM
( Subscriber Identity Module ) adalah sebanyak lebih dari 355 juta data. Jumlah
tersebut melebihi jumlah populasi masyarakat indonesia. Hal tersebut
menenjukkan bahwa satu orang dapat memiliki lebih dari 1 buah kartu SIM dari
berbagai jenis operator. Kemudian banyaknya penguna internet adalah lebih dari
150 juta masyarakat. Data tersebut menyatakan bahwa telah lebih dari 50%
seluruh masyarakat di indonesia yang menggunakn teknologi untuk kehidupan
sehari hari.
Bergesernya layanan konvensiopnal menjadi online. Contohnya adalah ojek online, taxi online, pasar online, hiburan dan lain sebagainya.
Dengan adanya
teknologi yang berkembang pesat, dampak yang dirasakan setelah adanya teknologi
adalah sebagai berikut
- Menurunnya penjualan
eceran(retail) dan banyak di gantikan oleh
sistem online. Ditambah dengan adanya banyak
potonggan harga atau gratis penggiriman
semakin menarik para pelanggan untuk
menggunakan sistem belanja online.
- Terbukanya kerja sama
personal dengan sesama pengguna internet
tanpa ada batas negara
- Adanya pergeseran etika
sosial dalam pergaulan masyarakat yang
disebut phubbing. karena lebih fokus pada
gadget dari pada membanggun sebuah
percakapan di dunia nyata.
- Adanya kesempatan
berkarya untuk kaum disabilitas karena
terbantu sistem dan serba online
akibat kecerdasan buatan(artificial intelligence)
di segala bidang.
2 Pengertian
Masyarakat Digital
- Masyarakat yang telah terbiasa
dengan teknologi digital disebut dengan masyarakat digital. Masyarakat
digital adalah masyarakat yang mampu menerapkan teknologi informasi ke
dalam kesehariaanya.
- Secara umum perbedaan yang
terjadi adalah sifat individualisme yang muncul karena kurangnya kegiatan
interaksi sosial di dunia nyata.
Ciri-ciri Masyarakat
Digital Menurut Talcott Parsons
- Netralitas,yaitu bersikap
netral bahkan dapat menuju sikap tidak memerhatikan orang lain atau
lingkungan.
- Orientasi diri,yaitu lebih
mengutamakan kepentingan sendiri.
- Universalisme,yaitu menerima
segala sesuatu denagn objektif.
- Prestasi,yaitu masyarakatnya
suka mengejar prestasi.
- Spesifitas,yaitu berterus
terang dalam mengungkapkan segala sesuatu
Kemampuan Yang Harus
Dimiliki Masyarakat Digital
a Berpikir
Kritis:Pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuska
apa yang mesti dipercaya atau dilakukan.
Ciri-ciri orang yang memiliki kemampuan Berpikir Kritis:
- Mengenal secara rinci
bagian-bagian dari permasalahan.
- Pandai mendeteksi permasalahan.
- Mampu membedakan ide yan
berhubungan/relevan dengan yang tidak relevan.
- Mampu membedakan fakta dan
pendapat.
- Mampu mengidentifikasi
perbedaan-perbedaan atau kesenjangan kesenjangan informasi.
- Suka mengumpulkan data
untukmembuktikan sesuatu.
- Mampu menarik kesimpulan dari
data yang telah ada dan terseleksi.
b Kreatif dan Inovatif
Ciri-ciri
Kreatif:
- Memiliki pandangan positif
terhaap diri sendiri.
- Mempunyai inspirasi dan juga
motivasi dari masalah yang dilihat.
- Menyukai tantangan.
- Suka memandang suatu
prmasalahan dari sisi yang berbeda dari kebanyakan orang lain.
- Menghargai kebebasan dan juga
perbedaan pendapat.
c Berkomunikasi dengan
baik.
d Berkerja sama dan
Berkolaborasi memiliki fungsi untuk menggapai sebuah tujuan untuk kepentingan
bersama yang dikerjakan oleh suatu kelompok atau beberapa orang.
e Percaya Diri
merupakan kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan
kuat pad dirinya untuk berbuat atau melakukan suatu tindakan.
Aspek-aspek kepercayaan diri:
- Memiliki rasa aman.
- Yakin pada keamampuan diri
sendiri.
- Tidak mementingkan diri sendiri
dan toleran.
- Mandiri.
- Optimis.
3 Profesi Yang Muncul Karena Masyarakat Digital
Budaya Kerja startup:
- Tidak Menggunakan Pakaian
formal
- Gaji dan fasilitas yang
memuaskan
- Kesempatan karier terbuka
- Komunitas lebih terbuka
- Memberikan Pelatihan yan
mendukung kinerja karyawan.
Profesi yan muncul
karena masyarakat digital:
- Content creator
- Copywriter
- Spesialis media sosial
- Digital Public relaions
- Programmer
Kolaborasi Masyarakat
Digital
Kolaborasi adalah
kerja sama yang dilakukan oleh dua atau lebih pihak untuk mencapai tujuan
bersama.
- Jenis Kolaborasi Berdasarkan
Cara Pembentukan dan Tujuan Kolaborasi
a) Kolaborasi
Tim
Kolaborasi Tim adalah
kolaborasi yang dilakukan dalam tim kerja dengan masing-masing anggota rim
mempunyai tugas, batasan waktu, dan tujuan yang sudah dinyatakan secara jelas.
Contoh: Guru membentuk
Tim kerja yang terdiri dari 5 anak dan diberikan tugas untuk mengembangkan
program dalam bentuk game. Untuk menyelesaikan proyek tersebut, tim harus
membagi tugas ke masing-masing anggota tim.
b) Kolaborasi Komunitas
Kolaborasi komunitas
adalah kolaborasi yang dilakukan karena adanya kesamaan minat dan ketertarikan
dari anggota komunitas.
Contoh: Komunitas
pengguna Linux menggembangkan software gratis.
c) Kolaborasi Jaringan
Kolaborasi jaringan
adalah kolaborasi yang dibangun karena adanya hubungan atau ikatan yang sudah
dibangun terlebih dahulu. Jaringan tersebut dibangun berdasarkan berbagai
ikatan tertentu, seperti hubungan kerja, sahabat, kolega, teman sekolah,
keluarga atau kesamaan kepentingan.
Contoh: Organisasi
seperti hotel, jasa transportasi, restoran, penyedia jasa aktivitas wisata dan
biro perjalanan, membangun jaringan untuk membangun industri pariwisata
setempat.
- Jenis Kolaborasi Berdasarkan
Metode atau Perangkat
a) Kolaborasi
Sederhana
Kolaborasi sederhana
dilakukan dalam bentuk dialog, pemberian pesan, dan memberikan umpan balik
terhadap pekerjaan. Kolaborasi jenis ini dapat dilakukan dengan menggunakan
media komunikasi, seperti aplikasi messenger, chatting dan video konferensi.
b) Kolaborasi
Dokumen
Kolaborasi dokumen
adalah kolaborasi yang dilakukan untuk menghasilkan dokumen yang menjadi hasil
dari kerja sama yang dilakukan.
Contoh: Kamu bekerja
secara tim untuk menyelesaikan laporan praktikum IPA. Pada kolaborasi jenis ini
akan dibutuhkan sharing dokumen antara anggota tim.
c)
Kolaborasi Struktur
Kolaborasi terstruktur
mempunyai prosedur, aturan dan batasan yang harus diperhatikan oleh pihak-pihak
yang terlibat.
Contoh: Kolaborasi
antar pemasok (supplier), produsen, distributor, dan penjual (retailer). Masing
– masing pihak terlibat dalam kolaborasi dengan aturan, prosedur dan batasan
yang sudah disepakati.
- Teknologi Pendukung Kolaborasi
Beberapa teknologi
yang tersedia untuk mendukung keperluan kolaborasi di era teknologi saat ini
banyak perangkat lunak atau platform, diantaranya sebagi berikut.
a) Aplikasi Rapat
Online
Aplikasi rapat online
adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan konferensi melalui jaringan
internet.
Contoh: Skype, Google
Meet, Microsoft Teams, Zoom Meeting dan Facetime
b) Aplikasi Pengirim
Pesan
Saat ini banyak
aplikasi pengiriman pesan yang dapat digunakan baik dari perangkat komputer
personal maupun dari perangkat mobile. Beberapa aplikasi dilengkapi dengan
fitur artificial intellegence yang memungkinkan pengguna melakukan pencarian
dihistori yang tidak terbatas. Fitur ini juga memiliki kemampuan untuk
memperkirakan jawaban pengguna sehingga akan mengurangi waktu yang digunakan
untuk mengetik pesan.
Contoh: WhatsApp,
Line, Facebook Mesenger, Chanty, Slack, dll
c) Pengelola Email
Aplikasi pengelola
email adalah aplikasi yang digunakan untuk menerima, membaca, mengirimkan, dan
mengelola email.
Contoh: Mailbird,
Hiri, Opera mail, mozilla Thunderbird, Microsoft outlook.
d) Perangkat Lunak
untuk Desain
Ketika bekerja dengan
proyek desain, kita perlu berkolaborasi dengan kolega dalam satu tim ataupun
dengan klien yang menjadi pelanggan kita. Untuk memudahkan pengerjaan proyek
desain yang bersifat kolaborasi kita memerlukan perangkat lunak yang dapat
mengakomodasi kolaborasi kerja.
Contoh: Invision,
Mural, Concept Inbox, Cage, Viewflux, Zeplin, Preview, Red Pen, GoVisually,
Logo maker, dan Fluid UI
e) Perangkat Lunak
Dokumen
Saat ini banyak
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat dokumen dengan cara
kolaborasi. Aplikasi tersebut pada umumnya dilengkapi dengan kemampuan untuk
mengedit dokumen secara real time, sharing dokumen dan fitur untuk bekerja
secara kolaborasi.
Contoh: Google Docs,
Office Online, Etherpad dan Zoho
f) Berbagi file
Banyak aplikasi untuk berbagi file diantaranya: Google Drive, DropBox, OneDrive, HightTail, MediaFire dan SugarSyinc. Beberapa aplikasi dilengkapi dengan fitur sinkronisasi online, artinya setiap perubahan yang dilakukan dikomputer kamu akan diikuti oleh perubahan dari dokumen yang disimpan di Cloud.
g) Perangkat Lunak
untuk Manajemen Proyek
Ketika bekerja dengan
anggota tim, ada baiknya pimpinan proyek dapat mengetahui perkembangan setiap
pekerjaan (task) yang dilakukan dan apa yang sedang dikerjakan oleh setiap
anggota tim. Oleh karena itu diperlukan aplikasi yang dapat mengelola pekerjaan-pekerjaan
yang ada dan anggota tim yang terlibat.
Contoh aplikasi untuk
mengelola proyek: Asana, Podio, Trello, BaseCamp, ProofHub, Wrike,
LiqidPlanner, WorkflowMaz, dan Zoho Projects.
Sumber:
http://www.smpn1kalinyamatan.sch.id/read/26/7-informatika-dampak-sosial-informatika
Buku Informatika untuk SMP/MTs Kelas 7 Penerbit Erlangga karya Henry Pandia Tahun 2019


0 Comments